Segala puji bagi Allah SWT, yang
memberikan kemulian pada bulan Ramadhan, bulan ini juga biasa di jadikan
sebagai bulan muhasabah, bulan yang digunakan untuk mengukur ketaatan kita,
bulan yang digunakan untuk mengenali seperti apa kita sebenarnya.
Ramadhan adalah bulan yang segala
amal ibadah dilipatgandakan, yang sunah bernilai wajib, dan yang wajib
dilipat-gandakan. Inilah yang menjadi salah standar untuk mengukur keimanan
kita, jika kita diibaratkan anak kecil yang harus diiming-imingkan uang, atau
hadiah agar di melakukan sesuatu, nah pahala yang dilipat-gandakan itulah
iming-iming buat kita. teramat baiknya Allah SWT pada hamba-Nya.
Pahala berlipat ganda, lantas
tidak membuat kita bersemangat atau bahkan mengabaikan amalan sunah bahkan
sampai meninggalkan yang wajib, sungguh terlalu. Bagaimana kita harus
menghadapi sebelas bulan berikutnya yang tidak diiming-imingkan pahala yang
berlipat ganda.
Jikalau lah memang pahala yang
berlipat ganda tidak mampu mendorong kita untuk bertambah semangat beribadah
pada bulan Ramadhan, mungkin kita perlu mencari tambahan motivasi untuk lebih
bersemangat untuk beribadah. Misal seperti keutamaan orang yang berpuasa, pintu
surga yang akan dimasuki oleh orang yang berpuasa, dan bidadari yang akan
menemani orang yang berpuasa di surga kelak.
Jikalau motivasi yang indah-indah
itu masih belum cukup untuk memotivasi kita untuk bersemangat beribadah di
bulan puasa. Masih ada cara yang lain, yaitu dengan merenungkan kondisi
saudara-saudar kita yang saat ini beribadah di bulan Ramadhan tak senyaman kita,
seperti saudara kita di Palestina puasa dengan kondisi yang sulit, Suriah kaum
muslimin berpuasa dalam kondisi perang, dan harus berpuasa di pengungsian, tak
jauh dari tempat kita pengungsi Rohingnya di Aceh yang mengisi bulan ibadah
bulan Ramadhan di pengungsian.
Lagi memotivasi diri...
Ayo semangat.....
Ayo semangat.....
Palangkaraya, 21 Juni 2015 | ©ibnuAbdullah
#ramadhan ke-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar